MEDIA PEMBELAJARAN TIGA DIMENSI
PADA PEMBELAJARAN FISIKA DAN KIMIA
Dosen Pengampu : Dr. Daru Wahyuningsih, S.Si., M.Pd.
Disusun oleh
Kelompok 8 :
Adinda Baby - N0121887
Raisha Amelia Putri - N0121892
Ridha Dwi Kurniawati - K2320063
Tasya Adelia - N0121946
Tazma Chairina - N0121906
Hanif Hibatullah - K2320036
Sabrilla Almas Azzahra - K2320066
Dea Muthia Feby - K2320025
Novian Dwi Ramdhani - K2320057
Bella Radisa Cahyaning - K2320020
Panji Setyo Nugroho - K2320060
Ramadhia Ananka - N0121947
Maulida Uswah Hasanah - K2320050
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Media pembelajaran mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. (Sadiman, 2008: 7) menjelaskan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dengan kata lain media pembelajaran digunakan untuk mempermudah proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu komponen penunjang pembelajaran agar siswa lebih maksimal dalam menerima materi dan sebagai sarana untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Salah satu jenis media dalam pengelompokan jenis media diatas adalah media tiga dimensi. Menurut (Sudjana, 2011: 101) media tiga dimensi adalah suatu alat peraga yang mempunyai panjang, lebar, serta tinggi dan dapat diamati dari sudut pandang mana saja. Sejalan dengan pengertian tersebut, (Rondhi & Sumartono, 2011: 13) media tiga dimensi adalah karya seni rupa yang mempunyai lebar, panjang, dan tinggi atau karya seni yang memiliki volume dan menempati ruang. Berdasarkan pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa media tiga dimensi merupakan media yang dapat diraba, tampilannya dapat diamati dari arah pandang manapun dapat diamati bentuknya secara keseluruhan (panjang, lebar, dan tinggi atau yang mempunyai volume dan menempati ruang).
Kimia dan fisika merupakan mata pelajaran yang cukup sulit jika hanya dijelaskan melalui sebuah teori atau dengan metode ceramah, maka dari itu pembelajaran di dalam kelas harus dibuat semenarik mungkin dan efektif bagi peserta didik, salah satu cara yaitu dengan membuat media pembelajaran tiga dimensi. Yang dimana peserta didik mampu mempraktekkan secara langsung kerja dari suatu listrik dan juga atom. Dengan begitu peserta didik diyakinkan dapat lebih memahaminya dibandingkan hanya dengan menggunakan metode ceramah.
Rumusan Masalah
Apa pengertian media pembelajaran tiga dimensi?
Sebutkan apa saja macam macam media pembelajaran tiga dimensi
Mengapa media pembelajaran tiga dimensi cocok untuk kegiatan pembelajaran?
Apa pengertian teori atom dalam pembelajaran kimia?
Mengapa teori atom disangkut pautkan dengan media 3 dimensi
Sebutkan contoh media 3 dimensi pada teori atom
Apa pengertian rangkaian listrik dalam pembelajaran fisika?
Mengapa teori listrik disangkut pautkan dengan media 3 dimensi?
Sebutkan contoh media 3 dimensi pada rangkaian listrik
Tujuan dan Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui pengertian media pembelajaran tiga dimensi
Mahasiswa dapat menyebutkan apa saja macam macam media pembelajaran tiga dimensi
Mahasiswa dapat menjelaskan mengapa media pembelajaran tiga dimensi cocok untuk kegiatan pembelajaran
Mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian teori atom dalam pembelajaran kimia
Mahasiswa dapat menjelaskan mengapa teori atom disangkut pautkan dengan media 3 dimensi
Mahasiswa dapat memberikan contoh media 3 dimensi pada teori atom
Mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian rangkaian listrik dalam pembelajaran fisika
Mahasiswa dapat menjelaskan mengapa teori listrik disangkut pautkan dengan media 3 dimensi
Mahasiswa dapat menyebutkan contoh media 3 dimensi pada rangkaian listrik
BAB II
PEMBAHASAN
Media Pembelajaran Tiga Dimensi
Pengertian
Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Media pembelajaran salah satunya dapat berupa media pembelajaran tiga dimensi. Pada pengelompokan media terdapat beberapa jenis media, salah satunya adalah media tiga dimensi. Menurut (Sudjana, 2011: 101) media tiga dimensi adalah suatu alat peraga yang mempunyai panjang, lebar, serta tinggi dan dapat diamati dari sudut pandang mana saja. Sejalan dengan pengertian tersebut, (Rondhi & Sumartono, 2011: 13) media tiga dimensi adalah karya seni rupa yang mempunyai lebar, panjang, dan tinggi atau karya seni yang memiliki volume dan menempati ruang.
Berdasarkan pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa media tiga dimensi merupakan media yang dapat diraba, tampilannya dapat diamati dari arah pandang manapun dapat diamati bentuknya secara keseluruhan (panjang, lebar, dan tinggi atau yang mempunyai volume dan menempati ruang). Media tiga dimensi juga dapat diartikan sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensi. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif. Media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah, adalah tergolong sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar.
Macam-Macam Media Tiga Dimensi dan Contohnya
Menurut Nana Sudjana (2010:156), model tiga dimensi dapat dikelompokkan kedalam enam kategori yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway model), model susun (builed-up model), model kerja (working model), mock-up, dan diorama. Selain dari keenam model yang telah disebutkan, terdapat pula media lain yang juga termasuk dalam jenis media tiga dimensi, yaitu pop-up dan puppet.
Model Padat (Solid Model)
Model padat adalah model yang memperlihatkan bagian permukaan luar dari pada objek dan sering kali membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna dan susunannya. Contoh model padat yaitu boneka, bendera, bola, anatomi manusia. Berikut ini merupakan contoh dari model padat yaitu anatomi manusia dan bola.
Model Penampang (Cutaway Model)
Model penampang memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Model ini berguna untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi untuk mengganti objek sesungguhnya. Model penampang digunakan untuk memperjelas susunan pada bagian terkecil dari benda aslinya yang tertutup dan terlalu besar atau terlalu kecil. Misalnya gunung berapi, yang mana siswa memerlukan penjelasan tentang struktur bagian dalamnya, atau susunan pada bagian terdalam kulit manusia. Berikut ini merupakan contoh dari model penampang yaitu struktur bagian dalam kulit.
Model Kerja (Working Model)
Model kerja adalah tiruan dari objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli. Gunanya untuk memperjelas dalam pemberian materi kepada siswa. Beberapa contoh model kerja adalah: alat-alat matematika: jangka sorong, busur derajat. Peralatan musik: biola, seruling, terompet, piano, tamburin. Berikut ini merupakan contoh dari model kerja yaitu jangka sorong.
Model Susun (Builed Up-Model)
Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau sedikitnya suatu bagian penting dari objek itu. Contoh: anatomi manusia dan binatang, seperti: mata, telinga, jantung, tengkorak, otak. Model susunan dimaksudkan struktur bagian dalam dari suatu benda, disamping memperlihatkan bagian dalam objek juga dapat dilepas atau dipreteli untuk dipelajari satu per satu sehingga memperjelas pengertian. Dan bila sudah selesai dapat diletakkan kembali pada posisinya semula. Model ini dapat berupa variasi dari model irisan. Untuk model terbuka sebaiknya siswa disuruh hati-hati waktu mempelajarinya. Karena disamping mahal harganya, juga agak mudah rusak dan apabila alat penyetelnya rusak dapat mengganggu penampilan model tersebut dan mungkin tidak dapat disusun seperti semula. Berikut ini merupakan contoh dari model susun yaitu anatomi manusia.
Mockup
Mockup adalah penyederhanaan susunan bagian pokok dan suatu proses atau sistem yang lebih ruwet. Guru menggunakan mock-up untuk memperlihatkan bentuk berbagai objek nyata seperti kondensator-kondensator, lampu-lampu tabung, serta pengeras suara, lambang-lambang yang berbeda dengan apa yang tertera di dalam diagram. Berikut ini merupakan contoh dari mockup yaitu miniatur lampu lalu lintas.
Diorama
Diorama merupakan media yang sangat menarik perhatian siswa, yang dibuat dari suatu scene tiga dimensi untuk memperagakan suatu keadaan dalam ukuran kecil. Dalam scene itu terdapat benda-benda kecil yang berupa orang-orangan, pohon-pohonan, rumah-rumahan dan lain sebagainya. Berikut ini merupakan contoh dari diorama yaitu kehidupan di laut.
Pop-Up
Pop-up adalah seni dalam memotong dan melipat kertas yang akan menghasilkan suatu bentuk tiga dimensi yang dapat muncul ataupun tidak ketika dibuka dan ditutup. Menurut seorang profesional dan pengamat di bidang paper engineering, Rubin (dalam Febrianto, 2014) menyatakan bahwa “Pop-up adalah sebuah ilustrasi yang ketika halamannya dibuka, ditarik, atau diangkat, akan timbul tingkatan dengan kesan tiga dimensi”. Desain pop-up biasanya diaplikasikan ke berbagai media tiga dimensi misalnya buku bergambar, kartu ucapan, cover buku, lipatan-lipatan buku dengan berbagai jenis, dan dalam buku cerita anak. Berikut ini merupakan contoh dari buku pop-up.
Puppet
Puppet merupakan sebuah objek tiga dimensi yang seringkali menyerupai manusia, hewan atau figur mistis, yang digerakkan atau dimanipulasi oleh seseorang. Puppet sangat popular sebab pertunjukan menjadi lebih menarik dan membuat yang menyaksikan menjadi senang. Ada berbagai jenis puppets yang dapat digunakan dalam kelas antara lain finger puppet, glove/hand puppet, stick puppet. Finger puppet dapat dibuat dari kain dengan berbagai bentuk, misalnya berbentuk orang, binatang, atau buah-buahan. Ukuran Finger puppet kecil berlubang untuk memasukkan jari-jari tangan. Finger puppet cocok buat anak dengan kelompok kecil. Alat peraga ini dapat digunakan untuk bercerita. Selain itu ada pula glove/hand puppet. Glove/hand puppet ukurannya sebesar telapak tangan guru dapat masuk untuk memainkan atau menggerakkan (stick puppet). Pada saat bercerita, guru dapat menggunakan puppets yang bentuk dan perannya sesuai dengan tokoh yang ada di dongeng itu. Dongeng menjadi lebih hidup dan siswa menjadi lebih mudah memahami cerita. Berikut ini merupakan contoh dari model kerja yaitu finger puppet dan glove/hand puppet.
Contoh Media Pembelajaran Dalam Teori Atom Mata Pelajaran Kimia
TEORI ATOM
A. Definisi
Teori atom adalah teori ilmiah sifat alami materi, yang menyatakan bahwa materi
tersusun atas satuan terkecil yang disebut atom.
B. Macam-Macam
1. Model Atom Dalton
John Dalton (1776-1844) adalah ilmuwan yang pertama mengembangkan model
atom pada 1803 hingga 1808. Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom
sebagai bola pejal seperti tolak peluru. Teori atom Dalton didasarkan pada
anggapan:
· Semua benda tersusun atas atom
· Atom-atom tidak dapat dibagi maupun dipecah menjadi bagian lain
· Atom-atom tidak dapat dicipta maupun dihancurkan
· Atom-atom dari unsur tertentu adalah identik satu terhadap lainnya dalam ukuran, massa, dan sifat-sifat yang lain, namun mereka berbeda dari atom-atom dari unsur-unsur yang lain.
· Perubahan kimia merupakan penyatuan atau pemisahan dari atom-atom yang tak dapat dibagi, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Secara garis besarnya Teori Dalton memiliki kelemahan antara lain:
· Masih ada partikel sub atomik yang menyusun atom (proton, neutron, elektron).
· Atom atom dari unsur yang sama dapat mempunyai massa yang berbeda.
· Tidak mengenal muatan/ sifat listrik materi sehingga tidak bisa menjelaskan
bagaimana cara atom dapat berikatan.
· Beberapa unsur tidak terdiri dari atom-atom melainkan molekul, seperti molekul unsur terbentuk dari atom sejenis dengan jumlah tertentu.
2. Model Atom Thomson
Pada awal abad ke-20, JJ Thomson menggambarkan atom seperti bola pejal, yaitu bola padat yang bermuatan positif. Di permukaannya, tersebar elektron yang bermuatan negatif. Thomson membuktikan adanya partikel yang bermuatan negatif dalam atom.
Namun sayangnya teori atom Thomson juga memiliki kekurangan, yaitu
· Tidak adanya lintasan elektron dan tingkat energi.
· Tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam atom.
3. Model Atom Rutherford
Ernest Rutherford, ahli fisika kelahiran Selandia Baru adalah salah satu tokoh yang berjasa dalam pengembangan model atom. Rutherford membuat model atom seperti tata surya.
· Atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilinginya.
· Inti atom bermuatan positif. Selain itu, massa atom terpusat pada inti atom.
Model ini persis seperti bagaimana planet mengelilingi matahari. Rutherford berjasa mengenalkan konsep lintasan atau kedudukan elektron yang kelak disebut dengan kulit atom.
Terdapat kelemahan yaitu:
Model atom Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.
4. Model Atom Niels Bohr
Niels Bohr, ahli fisika dari Denmark adalah ilmuwan pertama yang mengembangkan teori struktur atom pada 1913. Teori tentang sifat atom yang didapat dari pengamatan Bohr:
· Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
· Elektron bisa berpindah dari satu lintasan ke lintasan yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.
· Jika berpindah ke lintasan yang lebih tinggi, elektron akan menyerap energi.
· Jika berpindah ke lintasan yang lebih rendah, elektron akan memancarkan energi.
Kedudukan elektron-elektron pada tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut kulit-kulit elektron.
Gambar menunjukkan bahwa atom terdiri dari beberapa kulit. Kulit ini adalah tempat berpindahnya elektron. Kesimpulan yang diperoleh adalah selama elektron-elektron berada di lintasan energinya relatif tetap. Elektron-elektron yang berputar mengelilingi inti atom berada pada lintasan atau tingkat energi tertentu yang kemudian dikenal dengan sebutan kulit atom. Dasar inilah yang digunakan untuk menentukan konfigurasi elektron suatu atom. Namun model atom Bohr memiliki kelemahan,yaitu :
· Adanya radius dan orbit. Ini tidak sesuai dengan Prinsip Ketidakpastian Heisenberg yang menyatakan radius tidak bisa ada bersamaan dengan orbit.
· Selain itu, model atom Bohr juga tidak menjelaskan Efek Zeeman. Efek Zeeman adalah ketika garis spektrum terbagi karena adanya medan magnet.
5. Model Atom Mekanika Kuantum
Setelah abad ke-20, pemahaman mengenai atom makin terang benderang. Model atom modern yang kita yakini sekarang, telah disempurnakan oleh Erwin Schrodinger pada 1926. Schrodinger menjelaskan partikel tak hanya gelombang, melainkan gelombang probabilitas. Kulit-kulit elektron bukan kedudukan yang pasti dari suatu elektron, namun hanya suatu probabilitas atau kebolehjadian saja.
Sebelumnya, Werner Heisenberg juga mengembangkan teori mekanika kuantum dengan prinsip ketidakpastian. Prinsip tersebut kurang lebih berbunyi: "Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom." Awan elektron di sekitar inti menunjukkan tempat kebolehjadian ditemukannya elektron yang disebut orbital dimana orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau nyaris sama akan membentuk sub-kulit. Kumpulan beberapa sub-kulit akan membentuk kulit. Dengan demikian, kulit terdiri dari beberapa sub-kulit, dan sub-kulit terdiri dari beberapa orbital. Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut sebagai model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku hingga saat ini.
Media Pembelajaran Atom
Aplikasi blender
Hasil media pembelajaran fisika animasi tiga dimensi Menggunakan aplikasi blender pada materi inti atom untuk sekolah menengah atas telah selesai. Multimedia yang dibuat memberikan penjelasan mengenai materi melalui animasi, tulisan, suara dan video. Media pembelajaran ini menggunakan navigasi campuran. Pada bagian menu utama pengguna dapat dengan leluasa memilih menu pilihan yang diinginkan. Apakah ingin masuk ke materi pembelajaran, melihat kompetensi, ataupun melakukan evaluasi. Apabila memilih menu materi maka akan masuk ke tampilan materi. Media pembelajaran memberikan pilihan kepada pengguna apakah menuju materi yang diinginkan atau menuju ke pertemuan dari awal. Apabila pengguna memulai dari pertemuan awal maka akan ditampilkan indikator pencapaian materi di pertemuan tersebut dan akan dilanjutkan dengan penayangan video motivasi.
Alat peraga 3 dimensi
Alat peraga model atom 3 dimensi merupakan salah satu alat peraga yang dibuat oleh guru, di bentuk seperti model atom Dalton, Thomson, Rudherford, dan Niels Bohr sebagai alat peraga pembelajaran dengan memanfaatkan bahan seperti kertas bekas, gabus, benang, lakban dan kawat. Pengoperasian alat peraga sederhana tersebut tidak memerlukan suatu keterampilan khusus dapat dibuat sendiri sesuai dengan konsep materi yang terkait dengan biaya yang terjangkau dan bahan-bahan sederhana yang mudah diperoleh. Alat peraga model atom 3 dimensi, akan dikolaborasikan dengan metode TPS agar siswa lebih aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. TPS dipilih karena diskusi kelompok besar pernah dilakukan guru, namun hasilnya kurang maksimal. Sehingga dalam penelitian ini dipilih diskusi kelompok kecil
Contoh Media Pembelajaran Dalam rangkaian listrik dalam pembelajaran fisika
Rangkaian Hambatan Listrik
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dari sumber listrik ke perangkat yang diinginkan untuk dapat mengalirkan listrik. Berdasarkan definisi di atas, kita bisa menyebutkan bahwa bagian-bagian utama suatu rangkaian listrik terdiri dari alat/komponen listrik, penghubung, dan sumber listrik.
Rangkaian Hambatan Seri
Rangkaian seri merupakan jenis rangkaian listrik yang hambatannya disusun secara sejajar yang dapat ditunjukkan oleh gambar berikut:
Gambar rangkaian seri hambatan listrik saat lampu disusun seri, simbol rangkaiannya dan hambatan penggantinya
Kuat arus (I) pada rangkaian seri mengalir dari sumber energi (baterai) yang ada dari satu hambatan ke hambatan lain melewati satu kabel. Pada contoh gambar di atas, aliran listrik yang mengalir mulai dari baterai, menuju hambatan/resistor 1, ke hambatan 2, lalu berputar dan kembali ke baterai. Arus listrik yang melewati hambatan 1, nilainya akan sama besar dengan arus yang melewati hambatan 2. Kuat arus total sama dengan kuat arus yang ada di hambatan 1, maupun hambatan 2. Secara matematis dapat ditulis menjadi:
Itot=I1=I2=…=In …(1)
Di sisi lain, tegangan yang mengalir di hambatan 1, tidak sama dengan yang ada di hambatan 2. Tetapi, apabila seluruh tegangan yang ada di hambatan pada rangkaian itu dijumlahkan, hasilnya akan sama dengan tegangan yang ada di sumber:
Vtot=V1+V2+…+Vn …(2)
Berdasarkan Hukum Ohm (V=I.R), berlaku:
V1=I.R1 , V2=I.R2 , V3=I.R3 …(3)
Sehingga, persamaan (2) menjadi:
I.Rs=I.R1+I.R2+I.R3
I.Rs=IR1+R2+R3
Rs=R1+R2+R3
Sehingga, hambatan totalnya sama dengan jumlah dari seluruh hambatan pada rangkaian. Dapat dituliskan dengan persamaan:
Rtot=R1+R2+…+Rn
Dengan catatan jika salah satu komponen dari rangkaian seri diputus, maka arus listrik akan berhenti.
Pada rangkaian seri memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari masing-masing rangkaian tersebut adalah :
Kelebihan rangkaian seri :
Rangkaian listrik yang disusun secara seri akan membutuhkan jumlah kabel penghantar yang lebih sedikit dibandingkan dengan rangkaian listrik yang disusun secara paralel.
Karena jumlah kabel yang digunakan lebih sedikit sehingga biaya yang digunakan untuk membuat rangkaian seri ini akan lebih murah dibandingkan dengan rangkaian paralel.
Kelemahan rangkaian seri :
Jika salah satu mati, maka beban yang lain juga ikut mati
Pembagian arus listrik yang tidak merata
Nyala lampu lebih redup.
Rangkaian Hambatan Paralel
Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik yang komponennya disusun bertingkat. Hambatan paralel adalah rangkaian yang disusun sejajar. Jika hambatan yang dirangkai paralel dihubungkan dengan suatu sumber tegangan, maka tegangan pada ujung-ujung tiap hambatan adalah sama besar.
Gambar rangkaian paralel
Aliran listrik akan berjalan dari baterai, kemudian ke arah ke arah bawah menuju hambatan 1. Sesaat berada di persimpangan, aliran listrik akan "memecah". Ada yang masuk ke resistor 1, ada juga yang berjalan ke resistor 2. Itu artinya, kuat arus di kedua hambatan itu akan berbeda. Karena terdapat “percabangan”, kuat arus listrik yang diterima oleh hambatan 1 dan hambatan 2 tidak akan sama sehingga kuat arus sumber energinya akan sama dengan jumlah dari seluruh kuat arus semua hambatan. Oleh karena itu, persamaannya dapat dituliskan menjadi seperti berikut:
Itot=I1+I2+…+In
Tegangan yang ada pada hambatan 1 dan hambatan 2 akan bernilai sama besar. Maka, persamaannya dapat dituliskan menjadi seperti berikut:
Vtot=V1=V2=…=Vn
Untuk menghitung besar hambatannya dapat diperhatikan konsep antara seri dan paralel yaitu saling berbanding terbalik. Maka, cara mencari hambatannya adalah sebagai berikut:
I=I1+I2+…+In
Berdasarkan Hukum Ohm (V=I.R), berlaku:
I1=VtotR1 , I2=VtotR2 , I3=VtotR3
Maka diperoleh,
VR=VR1+VR2+…+VRn
1R=1R1+1R2+…+1Rn
Sehingga nilai hambatan total pada susunan paralel akan memperkecil nilai hambatannya. Jika salah satu komponen pada rangkaian diputus, maka arus listrik masih dapat mengalir ke bagian yang tidak terputus.
Pada rangkaian paralel memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari masing-masing rangkaian tersebut adalah :
Kelebihan rangkaian paralel :
Hambatan kecil sehingga nyala lampu lebih terang.
Masing-masing komponen dapat bekerja secara bebas tanpa dipengaruhi komponen lain.
Rangkaian paralel bila salah satu lampu atau alat listrik dilepas/rusak/padam, maka lampu/alat listrik yang lain tidak ikut mati atau tetap menyala/berfungsi.
Kelemahan rangkaian paralel :
Biaya lebih mahal karena memerlukan banyak kabel
Kurang efisien dalam menghantarkan arus listrik
Rangkaian lebih rumit karena terdiri dari banyak percabangan
Hubungan teori listrik dengan media 3 dimensi
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting dalam mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat kita pahami bahwa media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat dijadikan sarana penghubung untuk mencapai pesan yang harus dicapai oleh siswa dalam kegiatan belajar. Salah satu media pembelajaran yang pemakalah maksudkan adalah media tiga dimensi. Yaitu media yang memiliki tiga sisi depan belakang dan samping. Dengan demikian sebuah media tiga dimensi dapat dilihat dari berbagai arah.
Kelistrikan terdapat banyak materi dari rangkaian arus listrik AC dan Dc dan masih banyak lagi, jika hanya mempelajari teori tanpa dipraktekan dapat menyebabkan fatal ketika terjun langsung ke dunia pekerjaan. Maka dari itu disusunlah media pembelajaran yang berguna untuk mengaplikasikan ilmu teori yang sudah dipelajari. Hubungan kelistrikan dan media pembelajaran 3 dimensi adalah sebagai berikut. 1) untuk membuat media pembelajaran rangkaian listrik RLC pada Praktikum Rangkaian Listrik; 2) untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran rangkaian listrik RLC pada Praktikum Rangkaian Listrik; 3) untuk mengetahui respons peserta didik terhadap media pembelajaran rangkaian listrik RLC pada Praktikum Rangkaian Listrik.
Contoh Media 3 Dimensi yang Dapat Digunakan
Proteus
Tinkercad
PhET Colorado
Contoh Soal
Tiga buah hambatan masing-masing sebesar 30, 40, dan 50 dirangkai seri dengan sumber tegangan 60V. Hitung hambatan pengganti dan kuat arus pada rangkaian tersebut.
Penyelesaian:
Diketahui:
R1=30
R2=40
R3=50
V=60V
Ditanya:
Hambatan pengganti
Kuat arus
Jawab:
Rs=R1+R2+R3
Rs=30+40+50
Rs=120
Jadi, besar hambatan penggantinya yaitu 120
Perhatikan gambar rangkaian listrik dibawah ini.
Berapa nilai kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
R1=4
R2=4
R3=3
R4=1
V=3V
Ditanya: Kuat arus listrik?
Jawab:
1Rp=1R1+1R2
1Rp=14+14
1Rp=24
Rp=42
Rp=2
Rtot=Rp+R3+R4
Rtot=2+3+1
Rtot=6
I=VR
I=3V6
I=0,5A
Jadi, besar kuat arus listrik pada rangkaian adalah sebesar 0,5A
Media tiga dimensi merupakan media yang dapat diraba, tampilannya dapat diamati dari arah pandang manapun dapat diamati bentuknya secara keseluruhan (panjang, lebar, dan tinggi atau yang mempunyai volume dan menempati ruang). Media tiga dimensi juga dapat diartikan sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensi. Model tiga dimensi dapat dikelompokkan kedalam enam kategori yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway model), model susun (builed-up model), model kerja (working model), mock-up, dan diorama, pop-up, dan puppet. Media pembelajaran tiga dimensi cocok untuk kegiatan pembelajaran karena dapat diproyeksikan dengan mudah, tanpa harus memerlukan keahlian khusus.
Teori atom adalah teori ilmiah sifat alami materi, yang menyatakan bahwa materi tersusun atas satuan terkecil yang disebut atom. Alasan toeri atom disangkut pautkan dengan media 3 dimensi adalah alat peraga model atom 3 dimensi, akan dikolaborasikan dengan metode TPS agar siswa lebih aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Alat peraga yang dibuat oleh guru, di bentuk seperti model atom Dalton, Thomson, Rudherford, dan Niels Bohr sebagai alat peraga pembelajaran dengan memanfaatkan bahan seperti kertas bekas, gabus, benang, lakban dan kawat.
Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dari sumber listrik ke perangkat yang diinginkan untuk dapat mengalirkan listrik. Rangkaian ini dapat disusun secara seri dan parallel. Hubungan kelistrikan dan media pembelajaran 3 dimensi adalah sebagai berikut. 1) untuk membuat media pembelajaran rangkaian listrik RLC pada Praktikum Rangkaian Listrik; 2) untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran rangkaian listrik RLC pada Praktikum Rangkaian Listrik; 3) untuk mengetahui respons peserta didik terhadap media pembelajaran rangkaian listrik RLC pada Praktikum Rangkaian Listrik. Contoh media 3 dimensi yang dapat digunakan adalah proteus, tinkercad, dan PhET Colorado. Media tiga dimensi merupakan media yang dapat diraba, tampilannya dapat diamati dari arah pandang manapun dapat diamati bentuknya secara keseluruhan (panjang, lebar, dan tinggi atau yang mempunyai volume dan menempati ruang). Media tiga dimensi juga dapat diartikan sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensi. Model tiga dimensi dapat dikelompokkan kedalam enam kategori yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway model), model susun (builed-up model), model kerja (working model), mock-up, dan diorama, pop-up, dan puppet. Media pembelajaran tiga dimensi cocok untuk kegiatan pembelajaran karena dapat diproyeksikan dengan mudah, tanpa harus memerlukan keahlian khusus.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa. (2020). Modul Pembelajaran Fisika Listrik Arus Searah (1st ed.). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Direktorat Sekolah Menengah Atas.
Wibawa, putra setia, dkk. 2020. Pengembangan Media Pembelajaran Rangkaian Listrik RLC pada Praktikum Rangkaian Listrik. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro Undiksha. Vol. 9 No. 2,
Myranthika, Fadillah Okty. (2020). Modul Pembelajaran Kimia SMA. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
https://www.fisika.co.id/2020/09/rangkaian-paralel.html
https://www.fisika.co.id/2020/09/rangkaian-seri.html
0 Komentar